MAKALAH
MANAJEMEN
PERTAMBANGAN
“Study Kasus Pertambangan Batubara Di
Kalimantan”
DOSEN PENGAMPU : H. Sukardi Pakaja S.AB, M.AB
DI SUSUN OLEH KELOMPOK I :
ACHMAD ABDUL SHOKHEH :
215.057.20202.0279
YUSUF SUPRIANTO :
215.057.20202.0282
GALEH AYU SEPTIAWATI :
215.057.20202.0276
RATNA MONICA :
215.057.20202.0285
MEIDI NURLITA :
215.057.20202.0278
SITI MULYANA :
215.057.20202.0289
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
TABALONG
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
Manajemen Pertambangan yang berjudul “Study Kasus Mengenai Pertambangan
Batubara Di Kalimantan ( Indonesia )”.
Berkat
bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan
teman-teman untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah
kami.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Tanjung, 15 Desember 2016
Kelompok I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
………………..........……………………………………...…...... i
KATA PENGANTAR
………………..........………………………………………...... ii
DAFTAR ISI
……………………………………...............…………………..……....... iii
BAB
I. PENDAHULUAN ……………......…………………………………..... 1
1
Latar Belakang ………………….........…………………………..... 1
2
Rumusan Masalah ……………..........…………………………....... 1
3
Tujuan Penulisan ……......……………………………………........ 2
4
Manfaat Penulisan ………..………………………………............... 2
5
Metodologi Penulisan …………….....……………………….......... 2
BAB
II. PEMBAHASAN………….....………………………………......... 3
1
Pengertian Bisnis ……………………………………................... 3
2 Tujuan
Bisnis………………………………………...................... 4
3 Fungsi
Bisnis……………………………………………….............. 4
4 Elemen-elemen
Bisnis……………………………….................... 5
5 Aspek-aspek
Bisnis……………………………………................ 6
6
Karakteristik Bisnis…………………………………………............ 6
7 Faktor yang Mempengaruhi Bisnis…………………………............
6
8
Problema Bisnis………………………………………………......... 7
9 Bentuk Dasar Kepemilikan
Bisnis…………………………............. 7
10 Klasifikasi
Bisnis……………………………………....................... 8
11 Manajemen Bisnis………………………………………................. 9
BAB
III. PENUTUP ……………………………………………………........... 10
1
Kesimpulan……………………………...……………............... 10
2 Saran dan Kritik
……………………………….………................. 10
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………............ 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil
tambang batu bara terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil tambang
terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan tambang di
Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang
baru yang ditemukan. Namun pertumbuhan yang pesat tidak diseimbangi dengan
pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya
sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan baik, menyebabkan banyak dampak
buruk yang dihasilkan terhadap lingkungan. Walaupun sekarang tidak terlalu
terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan tambang yang salah bisa
mengganggu stabilitas ekosistem. Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari
sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi
sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam akan terjaga. Setiap
kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer serta
lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan
sekitarnya. Dampak positifnya adalah meningkatnya devisa negaradan pendapatan
asli daerah serta menampung tenaga kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan
penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan permukaan bumi, ampas
buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya permukaan bumi (land
subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan pengangkut berat.
Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan
oleh kegiatan penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan
sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar. Apalagi
kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk bahan mentah
sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya, karena bila para pemakai
mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan
tamparannya terhadap industri penambangan kita. Sementara itu, harus diketahui
pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan adalah untuk
kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah atau
community development. Perusahaan pertambangan wajib ikut mengembangkan wilayah
sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya
manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka penglolaan kegiatan
penambangan sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa dampak
negatif dari kasus penambangan batubara yang ada di Indonesia ?
2. Bagaimana
solusi dan cara megatasi dampak negatif yang terjadi akibat kasus penambangan
batubara ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
dampak negatif dari kasus penambangan batubara yang ada di Indonesia
2. Memberikan
solusi dan cara mengatasinya terhadap dampak negatif yang terjadi akibat kasus
penambangan batu bara.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kasus
Dampak Pertambangan Terhadap Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang
terjadi karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang
tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah,
limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan
manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti
semula (Susilo, 2003).
1. Dampak
Lingkungan
Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan
Batu bara, Nikel dan Marmer serta lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan
negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak positifnya adalah
meningkatnya devisa negara dan pendapatan asli daerah serta menampung tenaga
kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan
dalam bentuk kerusakan permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi
udara, menurunnya permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena
transportasi alat dan pengangut berat.
Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan
oleh kegiatan penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan
sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar. Apalagi
kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk bahan mentah
sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para pemakai
mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan
tamparannya terhadap industri penambangan kita.
Sementara itu, harus diketahui pula bahwa
pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat.
Salah satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah atau community
development. Perusahaan pertambangan wajib ikut mengembangkan wilayah sekitar
lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan
sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan. Seperti halnya aktifitas
pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah menimbulkan
dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, udara,
dan hutan, air . Penambangan Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran
antara lain ;
a. Pencemaran
air
Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi
sulfide) berinteraksi dengan air menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga
terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan, dan biota air yang sensitive
terhadap perubahan pH yang drastis.
Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi
rendah, torium, dan isotop radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika
dibuang akan mengakibatkan kontaminasi radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini
terkandung dalam konsentrasi rendah, namun akan memberi dampak signifikan jika
dibung ke lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri ke lingkungan
terkonsentrasi karena terus menerus berpindah melalui rantai makan dan
dikonversi menjadi metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan
membahayakan manusia. Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang
terkontaminasi merkuri.
b. Pencemaran
udara
Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya
bagi kesehatan. Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru.
Peranan polutan ikut andil dalam merangsang penyakit pernafasan seperti
influensa, bronchitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan
bronchitis kronis.
c. Pencemaran
Tanah
Penambangan batubara dapat merusak
vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah genetic, menggantikan profil
tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas
udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat megubah
topografi umum daerah penambangan secara permanen.
Disamping itu, penambangan batubara juga
menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca.
Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan
kontribusi sebesar 10,5% pada emisi gas rumah kaca. Aktivitas pertambangan
batubara juga berdampak terhadap peningkatan laju erosi tanah dan sedimentasi
pada sempadan dan muara-muara sungai. Kejadian erosi merupakan dampak tidak
langsung dari aktivitas pertambangan batubara melainkan dampak dari pembersihan
lahan untuk bukaan tambang dan pembangunan fasilitas tambang lainnya seperti
pembangunan sarana dan prasarana pendukung seperti perkantoran, permukiman
karyawan,Dampak penurunan kesuburan tanah oleh aktivitas pertambangan batubara
terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (sub
soil/overburden). Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup akan merubah
sifat-sifat tanah terutama sifat fisik tanah dimana susunan tanah yang
terbentuk secara alamiah dengan lapisan-lapisan yang tertata rapi dari lapisan
atas ke lapisan bawah akan terganggu dan terbongkar akibat pengupasan tanah
tersebut.
2. Dampak
Terhadap manusia
Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan
batubara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :
a. Limbah
pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika
airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti
kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg),
Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu
batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas
pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran
pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru,
darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.
b. Antaranya
dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang
ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya. Batubara dan produk
buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran, mengandung
berbagai logam berat : seperti arsenik, timbal, merkuri, nikel, vanadium,
berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga, molibdenum, seng, selenium, dan
radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di lingkungan.
c. Seperti
halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga
telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu
air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara secaralangsung
menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara tersebut dalam
hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air
sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan menyebabkan
pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah
pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung
belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat
(H2sO4), dan Pb. Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan
penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.
3. Dampak
Sosial dan kemasyarakatan
a. Terganggunya
Arus Jalan Umum
Banyaknya lalu lalang kendaraan yang
digunakan untuk angkutan batubara berdampak pada aktivitas
pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan, meningkatnya biaya
pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.
b. Konflik
Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat
Konflik lahan kerap terjadi antara
perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya menjadi obyek penggusuran.
Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa
melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau tak jarang mereka
memberikan ganti rugi yang tidak seimbang denga hasil yang akan mereka dapatkan
nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi
adalah diskriminasi. Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka
berubah menjadi lebih konsumtif. Bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat
adanya pola hidup yang berubah.
Nilai atau dampak positif dari batubara
itu sendiri, Sumber wikipedia.com mengatakan Tidak dapat di pungkiri bahwa
batubara adalah salah satu bahan tambang yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Indonesia adalah salah satu negara penghasil batubara terbesar
no.2 setelah Australia hingga tahun 2008. Total sumber daya batubara yang
dimiliki Indonesia mencapai 104.940 Milyar Ton dengan total cadangan sebesar
21.13 Milyar Ton. Nanun hal ini tetap memberikan efek positif dan negatif, dan
hal positifnya Sumber wikipedia.com mengatakan. Hal positifnya adalah
bertambahnya devisa negara dari kegiatan penambanganya.
Secara teoritis usaha pertambangan
ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Para pekerja tambang selayaknya
bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Salah satu bentuknya dengan cara
memperkerjakan masyarakat sekitar dalam usaha tambang sekitar, sehingga
membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.
B. Solusi
Pembahasan
Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah
mempunyai peran yang penting dalam mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh
pertambangan batu bara yang ada di indonesia. Pemerintah
harus menyadari bahwa tugas mereka adalah
memastikan masa depan yang dimotori oleh energi bersih dan terbarukan.
Dengan cara ini, kerusakan pada manusia
dan kehidupan sosialnya serta kerusakan
ekologi dan dampak buruk perubahan iklim dapat dihindari. Sayangnya, Pemerintah
Indonesia ingin percaya bahwa batubara jawaban dari permintaan energi yang
menjulang, serta tidak bersedia mengakui potensi luar biasa dari energi
terbarukan yang sumbernya melimpah di negeri ini.
Upaya pencegahan dan penanggulangan
terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penambang batu bara dapat ditempuh dengan
beberapa pendekatan, untuk dilakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut
:
a. Pendekatan
teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu
pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara sehingga
akan mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan
terhindar dari ruang udara yang kotor. Menggunakan masker debu (dust masker)
agar meminimalkan risiko terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust).
b. Pendekatan
lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan terhindar dari
kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan
penghijauan kembali bekas penambangan batu bara dapat mencegah perkembangbiakan
nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat
perindukan nyamuk (breeding place).
c. Pendekatan
administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan penambangan
batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law
enforcement)
d. Pendekatan
edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untuk membina dan
memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus memotivasi perubahan perilaku
dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap kegiatan
pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan eksploitasi
bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap lingkungan dan juga
kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun
positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak
negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan
bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya
secara bijaksana.
Sebagai contoh adalah
kegiatan pertambangan batubara di pulau Kalimantan yang bisa dibilang telah
mencapai tahap yang kronis, dengan menyisakan lubang-lubang besar bekas
kegiatan pertambangan dan juga dampak-dampak yang lainnya. Hal tersebut
setidaknya dapat diminimalisir dan dikurangi dampaknya apabila kita melakukan
tindakan perbaikan dan juga memanfaatkan SDA secara bijaksana
DAFTAR
PUSTAKA
Agus, F. 2004.
Pengelolaan DTA Danau dan Dampak Hidrologisnya. Balai Penelitian Tanah. Bogor. http://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/56/pdf
Silahkan berkomentar dengan Etika Yang Baik.
Jangan Lampirkan Link aktif.
EmoticonEmoticon